Elipsis

Sejauh ini, masih banyak yang keliru ataupun rancu bagaimana cara penulisannya. Apakah pakai 2 titik, 3 titik, atau 4 titik? Dan apakah disambung/dispasi dari kata terakhirnya?

Berikut ini penjelasannya.
I. MENURUT KBBI DAN PEDOMAN UMUM EYD
Apakah elipsis?
Makna menurut KBBI:
elipsis elip.sis [n Ling] tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...), menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.

Penjelasan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PU EYD):

1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
- Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
- Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.

2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.Misalnya:- Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.- Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.

Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
(3) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.
Misalnya:- Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat .... *

II. MENURUT LOGIKA DAN PRAKTIK PADA UMUMNYA
Secara logika dan praktik, menurutku, aneh dan tak lazim jika di depan SEMUA elipsis HARUS diberi spasi.
Mengapa?

Alasan paling sederhana:
Bukankah elipsis termasuk TANDA BACA, sama seperti tanda tanya (?), seru (!), titik dua (:), titik koma (;), dan sebagainya, dan BUKAN KATA? Bukankah semua tanda baca (kecuali untuk keperluan khusus) DILARANG DISPASI dari kata sebelumnya alias HARUS MENEMPEL dengan kata terakhir? Jadi, mengapa sebagai tanda baca, elipsis harus diapit/didahului spasi?

Penjelasan lebih lanjutnya, seperti berikut ini. Pertama, kita harus pisahkan dulu kedua fungsinya!
1. MENGHILANGKAN BAGIAN dari SEBUAH/LEBIH KALIMAT DALAM SUATU KUTIPAN.
Kalau untuk fungsi ini, aku SETUJU dan SANGAT LOGIS apabila DIBERI SPASI di depan dan di belakang elipsis.
Ambil saja contoh dari kalimat di atas:
a. "Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut."

>> Mungkin di antara kata "kemerosotan" dan "akan" ada lebih dari 1 kata dalam naskah aslinya, katakanlah misalnya kalimat aslinya seperti ini:"Sebab-sebab kemerosotan YANG TERUS TERJADI AKHIR-AKHIR INI akan diteliti lebih lanjut."

Jadi, elipsis dalam kalimat yang atas menunjukkan ada bagian dari kalimat asli yang ada di bawah, yang SENGAJA DIHILANGKAN ketika kalimat tersebut dipergunakan lagi di tempat lain sebagai kutipan. Maka, benar dan sangat berterima apabila elipsisnya diberi spasi di depan dan di belakangnya.

Demikian pula apabila kalimat/kata yang dihilangkan itu terletak---atau "dianggap terletak"---di depan atau di depan kalimat yang ditulis. Ini juga tepat kalau diberi spasi.
Contoh:
b. Dalam puisinya, Vero antara lain menulis, "... Duniaku gelap, tanpa cahaya ..."
(Jadi, sebelum dan sesudah kalimat yang dikutip, MEMANG ada larik-larik lainnya yang tidak ikut dikutip; versi lengkapnya benar-benar ada!)
c. "... telah membunuh orang itu!" Sayang sekali, hanya itu ucapan yang kudengar dari balik pintu. Aku tidak tahu apa yang Arny katakan sebelumnya.
(Ini yang di atas aku katakan "dianggap terletak". Biasanya dalam fiksi. Jadi, CERITANYA, ada kalimat/kata yang dihilangkan, tapi tentu tidak ada sumber aslinya!)

Untuk kalimat-kalimat dengan fungsi seperti dicontohkan dalam a, b, dan c di atas, memang TEPAT jika di antara elipsis DIBERI SPASI.
Akan tetapi, sangat berbeda dengan fungsi yang ini:

2. MENUNJUKKAN ADANYA KERAGUAN, UCAPAN YANG TIDAK SELESAI/TERPUTUS/DISELA/DIPOTONG, ATAU MENGGANTUNG (DIHENTIKAN SENDIRI KARENA KAGET/TIDAK PERCAYA/TERCEKAT/TIDAK TAHU HARUS BERKATA APA LAGI).

Nah, elipsis untuk bagian yang ini sangatlah janggal apabila diberikan spasi di depannya!Apalagi, dalam fungsi ini, elipsis sama sekali BUKAN SEBUAH KATA, melainkan lebih sebagai tanda baca untuk menyatakan EKSPRESI, baik disebabkan oleh kata terakhir saja, maupun oleh keseluruhan kalimat/paragrafnya.

Contoh berbagai penggunaan elipsis dengan fungsi ini:
d. Ando berkata, "Aku tidak tahu bagaimana harus men..."
"Hentikan! Tak usah kauteruskan lagi!" Andi menyela dengan tegas.
(Ada satu kata---bukan dua kata berbeda!---yang tidak selesai diucapkan karena disela tokoh lain. Jadi, tidak logis kalau ditulis "men ...", bukan?)

e. Aku mendesah pasrah. Entah kapan ia akan kembali lagi....
(Kalimat terakhir menunjukkan desahan/kepasrahan. Karena elipsis berada di akhir kalimat, harus ditambah 1 titik, sehingga total ada 4 titik!)

f. "Mmm..., aku bingung bagaimana menjelaskannya...."
(Kedua elipsis menunjukkan keraguan. Mengapa di akhir kalimat ada 4 titik? Lihat penjelasan contoh e.)

g. "Ka...ka...kamu... bisa ngomong...?" tanyaku tak percaya.
(Perhatikan, dua elipsis yang pertama sama sekali tanpa spasi. Mengapa? Karena masih bagian dari satu kata, yaitu "Kamu", yang diucapkan tergagap. Elipsis sebelum tanda tanya, untuk lebih menekankan keraguan.)

h. Tiba-tiba... Brak!!! Terdengar pintu ditutup dengan keras.
(Di belakang "Tiba-tiba" ini lebih tepat 3 titik saja, tidak 4, meskipun kata selanjutnya ada di paragraf baru. Mengapa? Karena ada adegan yang segera terjadi setelahnya. Kalau titiknya 4, seakan setelah "Tiba-tiba" itu hanya ada kesenyapan, bukan?)

III. BENTUK ELIPSIS
Elipsis HARUS berupa 3 titik yang ditulis berturut-turut. Ditulis 4 titik apabila elipsis diakhiri titik (seperti penjelasan di atas). Namun, TIDAK BOLEH HANYA 2 TITIK, karena TIDAK ADA MAKNANYA!

Jadi, yang masih suka menulis 2 titik di belakang kalimat, hentikan kebiasaan bodoh itu, karena itu SALAH BESAR! Ini berlaku untuk semua karangan, fiksi maupun nonfiksi, puisi maupun prosa! Maka, pilihlah, mau tegas dengan 1 titik saja, atau terputus dengan 3 titik, atau menggantung dengan 4 titik.

Terkadang, ketika menulis 3 titik di Microsoft Word, setelah kita spasi terjadi pendempetan/perenggangan secara otomatis, sehingga ketika diberi titik ke-4, jarak dan besarnya agak beda. Namun, ini tidak masalah. Dikonsistenkan saja.

Kalau tidak ingin ada elipsis yang otomatis itu, tinggal tekan "Ctrl + Z" segera setelah menulis 3 titik tersebut. Ketiganya pun akan langsung kembali seperti titik yang ditulis normal.

Ingat, jika setelah elipsis ada tanda baca lain (seru/tanya/kutip/dsb) dilarang diberi spasi di belakangnya, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Cara mudah membedakan kata "di" yang dipisah dan disambung

Tips menyusun premis cerita agar ceritamu makin terlihat menarik!

Pengertian lengkap dan contoh Dialog tag