Penjelasan titik dan koma secara lengkap beserta contohnya

1. Tanda Titik (.)

Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan.

Contoh kalimatnya:
– Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.
– Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.

2. Tanda Koma (,)
Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini umumnya digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya.

 Contohnya:
– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
– Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.
– Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!

Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan penting. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan.

Contohnya:
– Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton disekitarnya.
– Mereka tidak berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan Tengah.

Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contohnya:
– Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.
– Karena sudah bekerja, dia akan lupa dengan kampusnya.

Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata tersebut adalah oleh karena itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun begitu, namun, dan akan tetapi.

Contohnya:
– . . . . jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya.
– . . . . lagi pula, mereka sudah tidak punya kekuatan untuk melawan.
– . . . . maka dari itu, wajib hukumnya untuk mandi besar.
– . . . . meskipun begitu, dia masih memikirkan ayahnya.

Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat. Partikel tersebut adalah kata seperti o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan segala macam bentuk partikel bebas.
Contohnya:

– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!
– Oh, aku kira kamu makan batu.
– Emm, kalau kita batalkan saja gimana?

Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contohnya:
– Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah kuburan”
– “Astagfirullah,” Sahut Bu Fatima, “Saya tidak percaya apa yang saya dengar.”
Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
– Semua siswa, baik laki-laki maupun yang perempuan, diberi hukuman untuk berlari setengan lapangan sebanyak 5 kali.

Tanda koma digunakan untuk menghindari salahbaca (miss interpretation) di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Contohnya:
– Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh.
Bandingkan dengan:
– Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

Tanda koma TIDAK digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Contohnya:
– “Mengapa dia melakukannya?” tanya Zainudin.
– “Jangan sampai kecolongan lagi!” Doni menegaskan.

Berdasarkan penjelasan diatas tanda baca semacam tanda titik (.) dan tanda koma (,) memuat beberapa kaidah fungsi yang wajib kita terapkan dalam melakukan teknik menulis buku.

Comments

Popular posts from this blog

Cara mudah membedakan kata "di" yang dipisah dan disambung

Tips menyusun premis cerita agar ceritamu makin terlihat menarik!

Pengertian lengkap dan contoh Dialog tag